Anggota
Kelompok :
1.
Lucia
Hyaning Pergiwati Putri Kinasih 71110022
2.
Ardhian
Gita Permana 71110027
3.
Verdy
Lamson Tinambunan 71110029
4.
Danny
Aguswahyudi 71110031
5.
Henri
Prasetya 71110034
EXTERNAL MEMORY
1. Magnetic Disk
e.g : Harddisk, Floppy Disk
Terbuat dari Substrat yang bisa dimagnetisasi, contoh:
Besi oksida
·
Hard
Disk : Subtrat dari zat yang
keras
·
Floppy
Disk : Subtrat dari zat yang
tipis dan lentur
a.
Hard
Disk
Cakram keras atau sering disebut dengan Hard
Disk adalah sebuah komponen perangkat keras yang menyimpan data sekunder dan berisi piringan magnetis. Cakram keras diciptakan
pertama kali oleh insinyur IBM, Reynold Johnson pada tahun 1956. Cakram keras pertama tersebut terdiri dari
50 piringan berukuran 2 kaki (0,6 meter) dengan kecepatan rotasinya mencapai
1.200 rpm (rotation per minute) dengan kapasitas penyimpanan
4,4 MB. Cakram keras zaman sekarang sudah ada yang hanya selebar 0,6 cm dengan
kapasitas 750 GB. Kapasitas terbesar cakram keras saat ini mencapai 3 TB dengan ukuran standar 3,5 inci.
Jika dibuka, terlihat mata cakram keras pada
ujung lengan bertuas yang menempel pada piringan yang dapat berputar.
Data yang disimpan dalam cakram keras tidak
akan hilang ketika tidak diberi tegangan listrik. Dalam sebuah cakram keras,
biasanya terdapat lebih dari satu piringan untuk memperbesar kapasitas data
yang dapat ditampung.
Tentang Winchester Hard Disk :
·
Pertama kali digunakan
untuk industry
·
Berat dan Mahal,
harganya sekitar 1000 euro/mb
·
Dikembangkan oleh IBM
di Winchester (USA)
·
Sealed unit – disk tersegel kedap udara
di dalam drive
·
Satu atau lebih
piringan (disks)
·
Heads “terbang”, terangkat oleh lapisan
udara tipis saat disk berputar
·
Gap head ke disk
sangat kecil
·
Kapasitas besar à sudah sampai 1.8 TB
·
(Sekarang) Universal à Hard disk yang
kita gunakan sekarang à juga semakin murah.
Mengukur
kecepatan :
·
Seek Time
·
Menggerakkan head ke
track yang dituju (Rotational) latency
·
Menunggu (piringan)
data berputar sampai ke bawah head
·
Access time = Seek +
Latency
·
Transfer rate:
kecepatan transfer, ditentukan oleh lebar bus penghubung dan ada tidaknya
internal disk cache
b. Floppy Disk
Cakram liuk
atau Floppy Disk adalah sebuah perangkat penyimpanan data yang terdiri dari sebuah medium
penyimpanan magnetis bulat yang tipis dan lentur dan dilapisi lapisan plastik berbentuk persegi atau persegi panjang. Cakram liuk (floppy disk drive, FDD). Kapasitas
cakram liuk yang paling umum adalah 1,44 MB (seperti yang tertera pada cakram
liuk), meski kapasitas sebenarnya adalah sekitar 1,38 MB.
Tentang disket
:
·
Substrat dari plastik,
removable
·
Contact Head – head menyentuh piringan saat
membaca/menulis, seperti tape recorder
·
Ukuran 8”, 5.25”, 3.5”
·
Kapasitas Kecil
·
Sampai 1.44Mbyte
(2.88M ada, tetapi tidak pernah popular)
·
Murah tetapi lambat
·
Universal à(Dulu) Tiap komputer pasti punya drive floppy
·
Telah tergantikan oleh
USB (Flashdisk)
·
Ada versi Low Density
(LD) dan High Density (HD)
·
Waktu aksesnya cukup
lama.
-
Disket terbuat dari lempengan plastik yang berbentuk bundar dimana pada
permukaannya dilapisi oleh magnit sebagai tempat untuk menyimpan
guratan-guratan data.
-
Untuk melakukan
pembacaan ataupun penulisan, disket harus dimasukkan kedalam sebuah drive,
drive ini kemudian disebut sebagai disket-drive.
Pada setiap drive yang ada, telah berisi sebuah shaft dan sebuah drive motor
yang berfungsi untuk memutar disket dengan kecepatan sekitar 360 hingga 500
rpm.
Bagian
– bagian dari disket :
·
Stress relief cutouts, berfungsi untuk membuka/tutup pengait drive.
·
Read/Write Windows, merupakan jendela yang digunakan untuk membaca
dan menulis dari mekanisme drive.
·
Hub ring, berfungsi sebagai pegangan untuk memutar disket.
·
Index Hole, apabila lubang yag ada pada karton/cover menumpuk dengan lubang
pada disket, menandakan posisi sector 0.
·
Write, lubang ini apabila dalam posisi terbuka, maka disket bisa dibaca
dan ditulis; Apabila tertutup maka disket hanya bisa dibaca saja.
·
Label, digunakan untuk menulis nama pemilik disket ataupun nama
program/data yang tersimpan didalamnya.
c.
CD
ROM
CD-ROM
bersifat "baca-saja" (hanya dapat dibaca, dan tidak dapat ditulisi).
Untuk dapat membaca isi CD-ROM, alat utama yang diperlukan adalah kandar CD. Perkembangan CD-ROM terkini
memungkinkan CD dapat ditulisi berulang kali (Re-Write/RW) yang lebih dikenal dengan nama CD-RW.
d.
CD-R
Compact Disc-Recordable) merupakan jenis cakram padat yang dapat diisi dengan data. salah satu jenis media
penyimpanan eksternal pada komputer. CD-R hanya dapat menyimpan satu kali
saja dan data yang telah ada sebelumnya tidak dapat diubah atau dihapus.
e.
CD-RW
CD-RW adalah CD-ROM yang dapat ditulisi kembali. CD-RW menggunakan media
berukuran sama dengan CD-R. tetapi bukan menggunakan bahan pewarna cyanine atau pthalocyanine, CD-RW menggunakan
logam perpaduan antara perak, indium, antimon, dan telurrium untuk
lapisan perekaman.
f.
DVD
DVD adalah sejenis cakram optik yang dapat digunakan untuk menyimpan data, termasuk film dengan kualitas video dan audio yang lebih baik dari kualitas VCD.
Mekanisme Baca – Tulis
Magnetic Disk
·
Perekam
dan pembacaan lewat koil konduktif yang disebut head.
·
Bisa
berupa sebuah head kombinasi read + write.
·
Selama
proses pembacaan/penulisan, head diam pada suatu titik tertentu di permukaan
media.
·
Proses
Baca/Read Tradisional
-
Magnet
bergerak relative terhadap koil
-
Arus
dibaca sebagai data
-
Satu
koil untuk proses baca/tulis
·
Proses
Baca/Read sekarang
-
Head
untuk baca terpisah (dekat tempat head tulis)
-
Menggunakan
partially shielded magneto resistive
-
Data
diambil dari besar thanan electronic yang ditentukan oleh arh medan magnet
-
Memungkinkan
kecepatan yang lebih tinggi
·
Proses
Tulis/Write
-
Data
dialirkan sebagai arus ke koil (head)
-
Arus
pada koil memproduksi bidang magnet diinduksikan permukaan media rekam
-
Pola magnetikk terekam pada permukaan di bawah head
Permasalahan pada Disk
·
Fixed head
-
A type of disk
drive in which is only have one read/write head for every track
-
Head attached on
arm which doesn’t move
-
there is no
access arm movement, access time are significantly improved
·
Movable head
- A type of disk drive in which read/write heads are
moved over the surface of the disk
for one surface
- Head can be move from one track to others track
- The head move toward and away from the center, so that
they are correctly positioned to read or write the desired information.
·
Removable disk
- A
hard disk that can be removed from the disk drive and can be replace with
another disk
- Unlimited
storage capacity because can be replaced.
- Easily
transferred to other system
·
Nonremovable disk / Fixed disk
- Disk which have platters that reside
permanently in the drive
- made of one or more aluminum or glass
platters
- Most fixed disks are Parallel ATA (PATA),
Serial ATA (SATA) or SCSI
Multiple Platters
-
Satu head per
permukaan piringan (disk side).
-
Heads saling
tersambung dan sejajar.
-
Track yang sejajar
antar piringan disebut
-
Cylinder.
-
Data ditata
berdasarkan cylinder.
-
Mengurangi gerak head
dibanding single platter.
-
Transfer rate
(kecepatan) meningkat.
RAID
·
Redundant Array of Independent Disks
·
RAID berupa satu set
piringan fisik yang dilihat sebagai satu logical drive oleh SO.
·
Satu strip (isinya
beberapa blok) data disebarkan ke beberapa piringan fisik mirip bit per chip,
namun ini a few bits per disk.
·
Bisa menggunakan
kapasitas piringan redundan untuk menyimpan salinan data dan informasi parity.
Raid
terdiri dapat dibagi menjadi beberapa level yang berbeda:
1.
Raid
level 0. Menggunakan kumpulan disk dengan striping pada level blok, tanpa
redundansi. jadi hanya melakukan striping blok data kedalam beberapadisk.
kelebihan level ini antara lain akses beberapa blok bisa dilakukan secara
paralel sehingga bis lebih cepat. kekurangan antara lain akses perblok sama
saja seperti tidak ada peningkatan, kehandalan kurang karena tidak adanya
pembekc-upan data dengan redundancy. Berdasarkan definisi RAID sebagai
redudancy array maka level ini sebenarnya tidak termasuk kedalam kelompok RAID
karena tidak menggunakan redundansy untuk peningkatan kinerjanya.
2.
RAID
level 1. Merupakan disk mirroring, menduplikat data tanpa striping. Cara ini
dapat meningkatkan kinerja disk, tapi jumlah disk yang dibutuhkan menjadi dua
kali lipat kelebihannya antara lain memiliki kehandalan (reliabilitas) yang
baik karena memiliki back up untuk tiap disk dan perbaikan disk yang rusak
dapat dengan cepat dilakukan karena ada mirrornya. Kekurangannya antara lain
biaya yang menjadi sangat mahal karena membutuhkan disk 2 kali lipat dari yang
biasanya.
3.
RAID
level 2. Merupakan pengorganisasian dengan error correction code (ECC).
Seperti pada memory dimana pendeteksian mengalami error mengunakan paritas bit.
Sebagai contoh, misalnya misalnya setiap byte data, memiliki paritas bit yang
bersesuaian yang mempresentasikan jumlah bit "1" didalm byte data
tersebut dimana paritas bit = 0 jika bit genap atau paritas bit = 1 jika bit
ganjil. Jadi, jika salah satu bit pada salah satu data berubah dan tidak sesuai
dengan paritas bit yang tersimpan. Dengan demikian, apabila terjadi kegagalan
pada salah satu disk, data dapat dibentuk kembali dengan membaca error
correction bit pada disk lain. Kelebihannya antara lain kehandalan yang bagus
karena dapat membentuk kembali data yang rusak dengan ECC tadi, dan jumlah bit
redundancy yang diperlukan lebih sedikit jika dibandingkan dengan level 1
(mirroring). Kelemahannya antara lain prlu adanya perhitungan paritas bit,
sehingga menulis atau perubahan data memerlukan waktu yang lebih lama
dibandingkan dengan yang tanpa menggunakan paritas bit, level ini memerlukan
disk khusus untuk penerapannya yang harganya cukup mahal.
4.
RAID
level 3. Merupakan pengorganisasian dengan paritas bit yang interleaved.
Pengorganisasian ini hamper sama dengan RAID level 2, perbedaanya adalah pada
level 3 ini hanya memerlukan sebuah disk redudan, berapapun kumpulan disknya,
hal ini dapt dilakukan karena disk controller dapat memeriksa apakah sebuah
sector itu dibaca dengan benar atau tidak (mengalami kerusakan atau tidak).
Jadi tidak menggunakan ECC, melainkan hanya membutuhakan sebuah bit paritas
untuk sekumpulan bit yang mempuntai sekumpulan bit yang mempunyai posisi yang
sama pada setiap dis yang berisi data. Selain itu juga menggunakan data
striping dan mengakses disk-disk secara parallel. Kelebihannya antara lain
kehandalan (rehabilitas) bagus, akses data lebih cepat karena pembacaan tiap
bit dilakukan pada beberapa disk (parlel), hanya butuh 1 disk redudan yang
tentunya lebih menguntungkan dengan level 1 dan 2. kelemahannya antara lain
perlu adanya perhitungan dan penulisan parity bit akibatnya performannya lebih
rendah dibandingkan yang menggunakan paritas.
5.
RAID
level 4. Merupakan pengorganisasian dengan paritas blok interleaved, yaitu
mengunakan striping data pada level blok, menyimpan sebuah parits blok pada sebuah
disk yang terpisah untuk setiap blok data pada disk-disk lain yang bersesuaian.
Jka sebuah disk gagal. Blok paritas tersebut dapat digunakan untuk membentuk
kembali blok-blok data pada disk yang bisa lebih cepat karena bisa parlel dan
kehandalannya juga bagus karena adanya paritas blok. Kelemahannya antara lain
akses perblok seperti biasa penggunaan 1 disk., bahkan untuk penulisan ke 1
blok memerlukan 4 pengaksesan untuk membaca ke disk data yag bersangkutan dan
paritas disk, dan 2 lagi untuk penulisan ke 2 disk itu pula (read-modify-read)
6.
RAID
level 5. Merupakan pengorganisasian dengan paritas blok interleaved terbesar.
Data dan paritas disebr pada semua disk termasuk sebuah disk tambahan. Pada
setiap blok, salah satu dari disk menyimpan paritas dan disk yang lainnya
menyimpan data. Sebagai contoh, jika terdapt kumpulan dari 5 disk, paritas
paritas blok ke n akan disimpan pada disk (n mod 5) +1, blok ke n dari 4 disk
yang lain menyimpan data yang sebenarnya dari blok tersebut. Sebuah paritas
blok tidak disimpan pada disk yang sama dengan lok-blok data yang bersangkutan,
karena kegagalan disk tersebut akan menyebabkan data hilang bersama dengan
paritasnya dan data tersebut tidak dapat diperbaiki. Kelebihannya antara lain
seperti pada level 4 ditambah lagi dengan pentebaran paritas seoerti ini dapat
menghindari penggunaan berlebihan dari sebuah paritas bit seperti pada RAID
level 4. kelemahannya antara lain perlunya mekanisme tambahan untuk
penghitungan lokasi dari paritas sehingga akan mempengaruhi kecepatan dalam
pembacaan blok maupun penulisannya.
7.
RAID
level 6. Disebut juga redudansi P+Q, seperti RAID level 5, tetapi menyimpan
informasi redudan tambahan untuk mengantisipasi kegagalan dari beberapa disk
sekaligus. RAID level 6 melakukan dua perhitungan paritas yang berbeda,
kemudian disimpan di dalam blok-blok yang terpisah pada disk-disk yang berbeda.
Jadi. Jika disk data yang digunakan sebanyak n buah disk, maka jumlah disk yang
dibutuhkan pada RAID level 6 ini adalah n+2 disk. Keuntungan dari RAID level 6
ini adalah kehandalan data yang sangat tinggi, karena untuk menyebabkan data
hilang, kegagalan harus terjadi pada tiga buah disk dalam interval rata-rata
data mean time to repair (MTTR). Kerugiannya yaitu penalty waktu pada saat
penulisan data, karena setiap penulisan yang dilakukan akan mempengaruhi dua
buah paritas blok.
8.
Raid
level 0+1 dan 1+0. Ini merupakan kombinasi dari RAID level 0 dan RAID level 1.
RAID level 0 memiliki kinerja yang baik., sedangkan RAID level 1 memiliki
kehandalan. Namun, dalam kenyataannya kedua hal ini sama pentingnya. Dalam RAID
0+1, sekumpulan disk di strip, kemudian strip tersebut di-mirror ke disk-disk
yang lain, menghasilkan strip-strip data yang sama. Kombinasi lainnya adalah
RAID 1+0, dimana disk-disk mirror secara berpasangan, dan kemudian hasil
pasangan mirror-nya di-stri. RAID 1+0 ini mempunyai keuntungan lebih
dibandingkan dengan RAID 0+1. sebagai contoh, jika sebuah disk gagal pada RAID
0+1, seluruh disknya tidak dapat di akses, sedangkan pada RAID 1+0, disk yang
gagal tersebut tidak dapat diakses tetapi pasangan stripnya yang lain masih
bisa, dan pasangan mirror-nya masih dapat diakses untuk menggantikannya
sehingga disk-disk lain selain yang rusak masih bisa digunakan.
Gambar
20.8. (e) RAID 4: block-interleaved parity
2. Optical Disk
e.g :
CD-ROM, CD – Recordable (CD-R), CD-R/W, DVD
· CD-I (Compact Disk Interactive) Ú Suatu spesifikasi yang didasarkan pada penggunaan
CD-ROM. Spesifikasi ini menjelaskan metode penyediaan audio, video, grafis,
teks, dan kode yang dapat dieksekusi mesin pada CD-ROM.
· DVI (Digital Video Interactive) Ú Sebuah teknologi untuk memproduksi representasi
informasi video yang didigitasi dan terkompresi. Representasi dapat disimpan
pada CD atau media disk lainnya. Sistem yang ada sekarang menggunakan CD dan
dapat menyimpan sekitar 20 menit video pada satu disk.
· WORM (Write One Read Many) Ú Sebuah disk yang lebih mudah ditulisi
dibandingkan dengan CD-ROM, yang membuatnya secara komersial feasible untuk
menyalin sebuah CD. Ukuran yang populer adalh 5,25 inchi yang dapat menampung
200 hingga 800 Mbyte data.
· Erasable Optical Disk Ú Suatu disk yang menggunakan teknologi
optik namun dapat dihapus dan ditulisi ulang dengan mudah. Terdapat dua jenis
ukuran yang umum dipakai: 3,25 inchi dan 5,25 inchi. Umumnya mempunyai
kapasitas 650 Mbyte.
· CD (Compact Disk) Ú suatu disk yang tidak dapat dihapus yang
menyimpan informasi audio yang telah didigitasi. Sistem standar menggunakan
disk 12 cm yang dapat merekam lebih dari 60 menit waktu putar tanpa henti.
·
CD-RW
-
Bisa dihapus (meskipun ada
batasnya)
-
Semakin murah dan semakin
kompatibel dengan CD-ROM drive biasa
-
Menggunakan Phase change
-
Material memantulkan hal yang
berbeda pada kondisi fase yang berbeda
-
(Tadinya) hanya untuk video ->pengganti LD yang mahal Digital Video Disk
-
Multi-layer (bisa beberapa
lapis material)
-
Kapasitas sangat besar (4.7G per layer)
-
Satu film bisa masuk ke dalam
satu CD saja dengan kualitas bagus
-
Dapat dikunci - Film membawa kode regional, yang menyebabkan hanya
bisa dimainkan pada region yang tepat carry regional coding
·
DVD – Writable
-
Kemunculannya membuat penggunaannya “nyasar”
ke komputer, seperti CD dahulu
-
Mengubah singkatan menjadi Digital
Versatile Disk
-
Kapasitas mulai 3.8G-4.7G dan sekarang
sudah semakin murah
-
Drive DVD-RW pun mulai murah dan sangat
terjangkau
3.
Magnetic
Tape
·
Akses sequential
·
Lambat
·
Tapi murah
·
Sekarang hanya digunakan
sebagai backup dan pengarsipan data
·
Contoh mutakhir: DAT
·
Sistem
pita menggunakan teknik pembacaan dan penulisan yang sama dengan sistem disk.
·
Media
sistem ini adalah pita mylar lentur yang dilapisi dengan oksida magnet.
·
Pita
dan drive pita merupakan analog terhadap sistem tape recorder.
·
Medium
pita berbentuk track-track paralel dalam jumlah sedikit.
·
Sistem
pita magnetik kuno memakai 9 buah track.
·
Sistem
pita magnetik terbaru menggunakan 18 atau 36 track.
·
Data
ditulisi dan dibaca dalam bentuk blok-blok continous yang disebut physical records pada pita.
·
Blok-blok
pada pita dipisahkan dipisahkan oleh gap yang dikenal sebagai inter-record gaps.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar